Pondok Benda,
Bumi Serpong Residence
Jum’at, 8 Maret
2013
18:19
Bersyukur, Bahagia dan Bangganya Jadi Istri
Yang Dipercaya Suami ^_^
Ga kerasa sudah
hampir 4 tahun kt b2 menjalani kehidupan rumah tangga dengan segala ceritanya.
Baik susah senang, sedih bahagia, sakit sehat, alhamdulillah sampai hari ini
masih bisa kita lewati dan lalui dengan baik.
Sedikit mau
berbagi pengalaman dan cerita yang in sha allah bisa menjadi inspirasi bagi
yang membacanya :) Kali ini saya mau berbagi cerita betapa
bersyukurnya saya menjadi istri yang dipercaya oleh suami, khususnya dalam hal
keuangan, karena tidak semua istri mendapat kepercayaan yang luar biasa dari
suami.
Saya adalah
seorang ibu rumah tangga yang alhamdulillah setelah lama bekerja diluar rumah,
diberi keberanian dan kekuatan untuk total berperan sebagai ibu yang bekerja
dari rumah:)
dengan memanfaatkan kelebihan dan talenta yang Allah SWT berikan untuk saya.
Tapi saya tidak akan bercerita mengenai kegiatan saya sebagai ibu rumah tangga
yang bekerja dari rumah, tetapi sekali lagi saya ingin bercerita indahnya
mendapat kepercayaan suami.
Sejak masih
berpacaran dan alhamdulillah disatukan dalam ikatan pernikahan ,kami berdua
berkomitmen tidak akan bertengkar hanya gara-gara uang, mesipun saat itu kami
berdua masih bekerja dengan hasil yang belum seperti sekarang, saat itu saya bekerja sebagai asisten direktur
sebuah lembaga yayasan, dan suami sendiri masih bekerja dibidang retail sambi
mengajar sebagai staf pengajar honorer diberbagai universitas. Bisa dibilang bahwa
perekonomian kami belum sebagus sekarang. Tapi proses itu tetap kami lewati
dengan penuh rasa syukur. Sampai dengan saat ini alhamdulillah roda
perekonomian kami semakin membaik dan in sha allah memberi berkah bagi yang
lain.Amin.
Dalam
menjalankan roda kehidupan berumah tangga, suami memberi hak penuh kepada saya
untuk mengatur keuangan keluarga. Berapapun yang diperoleh suami akan
menyerahkannya kepada saya. Suami tidak
pernah membatasi dan bahkan melarang saya apakah uang tersebut ingin saya
habiskan atau ditabung, semuanya terserah dan diserahkan penuh kepada saya.
Bahkan saya tidak perlu minta izin darinya selain itu sebagian besar yang kami
miliki dibuat atas nama saya, ets tapi jangan berburuk sangka dan negatif dulu
y , ini dilakukan suami bukan karena dia takut pada saya tetapi lebih karena
suami sudah memikirkan kedepan dan punya prinsip. Bahwa jika terjadi hal yang
terburuk diantara kita berdua ( meninggal ) , maka anak-anak akan tetap
mendapatkan hak atas hartanya dengan kata lain harta yang menjadi hak anak
tetap aman.
Justru disitulah
letak tanggung jawab saya terhadap suami. Mungkin banyak yang beranggapan
betapa enaknya jadi saya, mau beli apa tinggal beli, mau apa bisa langsung
diadain :)
tetapi kepercayaan dan prinsip hidup suami sebagai kepala rumah tangga membuat
saya semakin menjadi pribadi dan istri yang bertanggung jawab. Saya semakin
hati-hati menggunakan uang, baik itu untuk kepentingan pribadi, kepentingan
bersama. Saya semakin mengerti dan memahami prinsip mengutamakan kebutuhan daripada
keinginan:)
termasuk juga menentukan skala prioritas.
Keterbukaan dan kepercayaan
sejak awal memutuskan menikah menjadi modal utama terbentuknya prinsip dan
komitmen bersama. Karena kami sangat percaya rezeki rumah tangga akan datang mengalir
kalau kita sebagai suami istri saling jujur , terbuka dan bersyukur.
Rasakan
nikmatnya menjadi istri yang dipercaya suami, jangan sampai suami lebih percaya
dengan orang lain :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar