Rabu, 06 Maret 2013

Pentingnya memberikan stimulasi kepada anak sejak usia dini

Oleh : Dewi Yanuarita S.Ip

Periode " Golden Age " atau masa keemasan anak adalah masa yang terjadi pada anak usia dini mulai usia 0  s/d 3 tahun, dimana pada masa ini sel-sel otak anak berkembang  sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak mampu menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Itulah masa-masa dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. Karena itu, banyak yang menyebut masa tersebut sebagai masa-masa emas anak (golden age)." Golden Age " ini tidak akan pernah terulang kembali, karena itulah dimasa ini peran orangtua dengan memberikan stimulasi atau rangsangan yang tepat sangat dibutuhkan untuk menjadikan sel-sel otak anak  berkembang dengan baik  sehingga anak mampu meningkatkan pengetahuannya , stimulasi juga mampu  membentuk karakter anak sejak usia dini.

Proses memberikan stimulasi atau rangsangan pada anak usia dini secara terus-menerus dan tepat sesuai dengan tingkat usia, kemampuan dan kemauan anak akan memberi hasil yang baik.Proses ini ibarat mengukir diatas batu, yang membutuhkan waktu yang lama tetapi memberi hasil yang sempurna yang akan tertanam dengan kuat dalam otak mereka yang tidak mudah terhapus.

Sebagai orangtua kita berkewajiban memberikan yang terbaik untuk anak , yang sesungguhnya bukan hanya memberikan materi tetapi lebih dari itu sebagai orangtua kita harus mampu memberikan stimulasi bahkan sejak anak masih dalam kandungan.Banyak penelitian yang menjelaskan korelasi antara stimulasi yang diberikan kepada anak sejak anak masih dalam kandungan bahkan sejak anak usia 0 s/d 6 tahun.

Berdasarkan pengalaman selama saya mengajar dan memberikan stimulasi pada anak usia dini di PIKA RIMBACA BSR jelas terbukti bahwa proses stimulasi yang tepat akan memberi hasil yang tepat juga.Stimulasi yang diberikan sesuai tahapan usia, kemampuan dan kemauan anak serta dalam proses yang menyenangkan tanpa ada paksaan pada anak. Pengalaman mengajar secara langsung dengan usia, karakter, kemampuan anak membuat saya semakin mengerti dengan kebutuhan anak mendapatkan stimulasi sesuai dengan tahapan usianya, berikut  tahapan memberikan stimulasi pada anak  sesuai dengan metode dan tahapan perkembangan anak selama saya mengajar anak usia dini:

Stimulasi Sesuai Tahapan Usia
Usia 0 - 3 bulan    
Utamanya anak membutuhkan rasa nyaman, aman serta yang paling penting adalah menyenangkan, karena kita tidak bisa lupakan bahwa hak utama anak adalah "bermain " karena itu berikan anak stimulasi yang mengutamakan rasa nyaman, aman, dan menyenangkan. Hal paling sederhana yang bisa orangtua lakukan dengan cara memeluk, menggendong, menatap mata anak, berbicara atau mengajaknya tersenyum. Mainan yang digantung dengan warna-warna menarik dan mengeluarkan bunyi-bunyian juga merupakan stimulasi yang menyenangkan bagi anak. Menjelang akhir usia 3 bulan, cobalah melatihnya tengkurap, telentang atau menggulingkannya ke kanan dan kiri. Stimulasi anak untuk meraih dan memegang mainan, jika tangannya sudah cukup kuat.

Usia 3 - 6 bulan   
Stimulasi anak untuk tengkurap, telentang, bolak- balik, serta duduk. orangtua bisa menambahkan stimulasi dengan mengajaknya bermain "cilukba". 
 
Usia 6 - 9 bulan 
Di usia ini, orangtua bisa mulai meningkatkan stimulasi, dengan cara melatih tangan anak bersalaman, duduk dan berdiri sambil berpegangan. Penting juga bagi orangtua untuk mulai membiasakan diri membacakan dongeng untuk si kecil sebelum tidur.  
 
Usia 9 - 12 bulan 
Mulailah membiasakan anak mendengar verbal kembar seperti mama,papa,bobo,pipi,gigi,kuku,yoyo,susu , karena kata ini adalah kata yang mudah diingat dan yang paling penting dalam memberikan stimulasi pada anak harus dimulai dari hal yang paling mudah bagi anak. Selain itu ajarilah anak memanggil mama-papa , . Orangtua juga sudah bisa melatih anak untuk berdiri, berjalan dengan berpegangan, meminum dari gelas, menggelindingkan bola, dan bermain memasukkan mainan ke wadah.

Usia 12 - 18 bulan  
Stimulasi anak dengan bermain bersama menyusun kubus, menyusun potongan gambar sederhana, memasukkan dan mengeluarkan benda kecil dari wadahnya, atau bermain boneka. Ajari juga ia cara menggunakan peralatan makan dan memegang pensil lalu biarkan ia mencoret-coret kertas dengan pensil warna. Lanjutkan stimulasi dengan melatihnya berjalan tanpa berpegangan, berjalan mundur, memanjat tangga, menendang bola, melepas celana, mengerti dan melakukan perintah sederhana, menyebutkan nama, dan menunjukkan benda-benda.
 


Usia 18 - 24 bulan  
Di usia ini mulailah merangsang anak dengan mengajaknya berdialog, memintanya menyebutkan, dan menunjukkan bagian tubuh seperti mata, hidung, telinga, dan mulut.  Minta pula ia menyebutkan nama-nama binatang, gambar atau benda-benda di sekitar rumah. Cobalah membiasakan mengajak si kecil berbicara tetap dengan lafalyang jelas tentang kegiatan sehari-hari (makan, minum, mandi, main, dan sebagainya). Latih   ia menggambar garis, mencuci tangan, memakai celana, baju, melempar bola, dan melompat. Pada masa ini juga biasakanlah anak untuk mendengarkan lafal atau ucapan dengan jelas, tidak dicadel-cadelkan.Biasakan juga untuk melakukan kontak mata pada anak ketika berkomunikasi.
 
Usia 2 - 3 tahun  
Saatnya orangtua mengajari anak untuk mengenal warna, menghitung benda, menggunakan kata sifat (besar-kecil, panas-dingin, tinggi-rendah, banyak-sedikit), menggambar garis, lingkaran dan manusia. Ajari pula cara memakai baju, menyikat gigi, buang air kecil dan besar di toilet. Stimulasi juga bisa diberikan dengan mengajaknya latihan berdiri satu kaki, menyebutkan nama teman, bermain kartu, boneka, dan masak-masakan.

Usia 3 tahun ke atas 
Stimulasi yang bisa orangtua berikan pada anak  lebih mengarah pada pengembangan kemampuan kognitif, psikomotorik, dan bahasa serta untuk kesiapan sekolahnya. Ajari ia melakukan motorik kasar seperti berlari, senam sehat, lalu latih juga motorik halusnya seperti memegang pensil dengan baik, menulis,latih juga kognitif anak dengan mengenalkan huruf dan angka,mengenalkan bunyi verbal kembar, berhitung sederhana, mengerti perintah sederhana, buang air kecil dan besar di toilet, berbagi dengan teman, serta kemandirian. Stimulasi awal pada anak harus diberikan oleh orangtua dirumah, setelah itu , stimulasi juga bisa dilakukan di kelompok bermain dan taman kanak-kanak.
 
Lebih dari itu semua hendaknya kita mengerti hakikat dasar kebutuhan utama anak yaitu "bermain" karena itu mari kita mulai memberikan stimulasi pada anak sambil bermain sehingga tercipta suasana yang menyenangkan tanpa ada paksaan terhadap anak.Sehingga anak akan tumbuh berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan dan kemauannya yang pastinya juga akan sesuai harapan dan doa orangtua.amin.
 




 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar